Tafsiran Matius 11:20-30
Nama : Krisostemus H Marpaung
NIM : 712015080
M.Kuliah : HPB
Tafsiranan
Matius 11:20-30
·
Prapaham
Injil Matius
11:20-30 terbagi dalam dua perikop, yaitu : pertama, Matius 11:20-24 berisi
tentang Yesus mengecam beberapa kota. Kedua, Matius 11:25-30 berisi tentang
ajakan Juruselamat. Sehingga prapaham dalam Matius 11:20-30 dibagi dalam dua
pembagian, yaitu:
Pertama,
Melalui teks injil Matius 11:20-24, dapat memberikan empat prapaham
teologis, yaitu:
·
Yesus tampak sangat tegas dan adil ia
tidak memihak. Ia akan mengecam kota-kota yang tidak mau bertobat dan mengikuti
perintahnya. Walaupun di kota tersebut Yesus sering melakukan mujizat.
·
Yesus juga melakukan perbandingan antara
Kota Sidon, Tirus dengan Kota Kapernaum, Betseida, Khorazim. Di Kota Kapernaum Yesus
sering melakukan mujizat. Namun mujizat yang dilakukan oleh Yesus tersebut
tidak dapat memberikan kesadaran kepada orang-orang di kota tersebut mau betobat dan
mengikuti perintah Yesus.
·
Yesus sangat mengecam kota Kapernaum,
Khorazim, Betseida. Karena orang-orang yang berada di Kapernaum sudah sangat
sering menyaksikan kekuasaan Yesus melalui mujizat-mujizat nya namun mengapa
mereka tak kunjung bertobat, sehingga dapat di ibarat kan orang Kapernaum
seperti orang yang bebeal.
·
Yesus seolah-olah memberikan keringanan
bagi kota Sidon dan Tirus. Keringanan tersebut diberikan sebagai bentuk
keadilan Yesus kepada orang Sidon dan Tirus, dimana ketika hari penghakiman
orang Kapernaum, Khorazim, Betseida akan mendapat hukuman yang lebih berat dari
pada orang-orang Sidon dan Tirus.
Kedua,
melalui teks Matius 11:25-30, dapat
memberikan empat prapaham teologis, Yaitu:
·
Dimana menggambarkan bahwa Allah Bapa
merupakan orang yang berkuasa atas segalanya.
·
menggambarkan Allah bapa sebagai orang
tua dan Yesus sebagai anaknya, dimana antara anak dan orangtua memiliki
kedekatan.
·
Ketiga, Yesus memberikan tawaran kepada
manusia untuk mendekat kepadanya. Terkhusus bagi orang yang berbeban berat dan
lesu.
·
Yesus sebagai jawaban atas beban dan
masalah-masalah yang dihadapai, ia akan memberikan jalan agar hidup kita
menjadi enak dan beban pun ringan dan hidup kita menjadi tenang.
·
Hanya Yesus lah yang mengenal Allah.
Karena hanya anak yang mengenal bapanya dan orang-orang yang Yesus izinkan
untuk memperkenalkan bapanya. Atau dengan kata lain hanya Yesus dan orang yang
beriman dan sudah bertobat yang dapat mengenal Allah Bapa.
· Teks dan Konteks
Susunan
injil Matius sebagai berikut:
·
Allah
mengutus Yesus, Sang Mesias (1:1-4:11)
Asal-usul Yesus (1:1-2:23)
Menyiapkan jalan bagi Yesus
(3:1-4:11)
·
Yesus
memberitakan kabar baik di Galilea dan Yudea (4:12-25:46)
Yesus
berkhotbah dan memilih para murid-Nya yang pertama (4:12-25)
Yesus
mengajar orang banyak dari atas bukit (5:1-7:29)
Yesus
menyembuhkan banyak orang dan membuat mukjizat-mukjizat (8:1-9:38)
Yesus
mengutus kedua belas Rasul (10:1-42)
Yesus
menghadapi para lawan dan pertanyaan-pertanyaan mereka (11:1-12:50)
Yesus
menceritakan kisah-kisah tentang kerajaan Allah (13:1-58)
Yesus
adalah Mesias (14:1-17:27)
Yesus
mengajar para murid-Nya (18:1-34)
Yesus
berhadapan dengan para lawan di Yudea (19:1-23:39)
Yesus
mengajar tentang kerajaan Allah yang sedang datang (24:1-25:46)
Jadi Matius 11:20-30 termasuk dalam
bagian kedua yaitu, Yesus memberitakan kabar baik di Galilea dan Yudea
(4:12-25:46). Matius (4:12-25:46) meliputi pemanggilan murid-murid, tindakan
mujizat, penyembuhan, dan konfrontasi dengan pemimpin Yahudi. Bagian ini juga
mecakup penunjukan dua belas murid dan pengutusan untuk pewartaan injil,
kematian Yohanes Pembabtis, serta masa dimana Yesus mengundurkan diri untuk
sementara, setelah itu diikuti oleh pengakuan iman yang terjadi di Kaisarea
Filipi dan pemuliaan di atas gunung.[2]
Jika dipersempit
lagi, injil Matius 11:20-30 adalah bagian dari konteks injil Matius(10:1-11:30)
yaitu mengenai penegasan tentang hal mengikut Yesus.[3]
·
Analisa
Teks Pararel
Matius 11:20-24
|
Lukas 10:13-15
|
11:20 Lalu Yesus
mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling
banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan
berkabung.
11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu.
11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan
dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia
orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi
di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu."
|
10:13 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan
berkabung.
10:14 Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan
Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
10:15 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan
dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia
orang mati!
|
· Matius
11:20-24 teks pararel terdapat pada Lukas 10:13-15,
Persamaan kedua teks ini ialah:
1.
Struktur kalimat yang dimiliki hampir
sama.
2.
Kata-kata yang digunakan juga sangat
mirip.
Perbedaan
kedua teks ini ialah:
1.
Penjelasan yang terdapat dalam injil
Matius 11:20-24 lebih jelas, dalam Matius dijelaskan alasan mengapa Yesus
mengecam kota-kota tersebut namun dalam Lukas hal ini tidak dijelaskan.
2.
Dalam injil Matius, pada ayat 24 ditulis
dengan jelas bahwa tanggungan orang Sodom akan lebih ringan pada hari
penghakiman dari pada tanggungan kota Kapernaum, Betseida dan Khorazim. Hal ini
tidak dijelaskan dalam injil Lukas.
3.
Dalam injil Matius ayat yang ke 23, ada
tertulis kalimat pengandaian yang seperti kalimat penyesal seandainya hal itu
terjadi di Sodom maka kota itu akan berdiri sampai sekarang, ini juga merupakan
salah satu pembeda dari kedua injil ini.
Matius
11:25-30
|
Lukas
10:21-22
|
11:25 Pada waktu
itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
11:26 Ya Bapa,
itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain
Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya
Anak itu berkenan menyatakannya.
11:28 Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk
yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
|
10:21 Pada waktu
itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah
Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak
itu berkenan menyatakan hal itu."
|
·
Teks pararel dari injil Matius 11:25-30
terdapat dalam injil Lukas 10:21-22, kedua teks ini tentunya memiliki persamaan
dan perbedaaan.
·
Persamaan
Struktur
kalimat dalam nats ini hampir sama persis.
·
Perbedaan
Dalam
injil Matius terlihat jelas kalimat ajakan, namun dalam injil Lukas hal seperti
itu tidak terlihat.
Dalam
injil Matius dijelaskan keuntungan dalam mengikut Yesus hal-hal yang dapat
diperoleh ketika kita mengikut Yesus.
·
Konteks
Sosio-Historis
Kitab Matius sampai kepada kita
secara anonim, namun menurut tradisi gereja mula-mula, pengarangnya adalah
Matius, yang merupakan salah seorang dari kedua belas murid Yesus.[4]
Bukti yang mendasar penulis kitab Matius ialah Matius murid Yesus, adanya
tulisan Papias yang menyinggung bahwa Matius menulis perkataan-perkataan Yesus
dalam bahasa aram.[5]
Namun argumen lain membantah, sangat mustahil seorang rasul menjadi penulis
dari injil Matius. Sebab tulisan Papias menyatakan bahwa Matius merangkai
perkataan Yesus kedalam bahasa Aram/Ibrani, Namun injil Matius yang kita terima
ditulis dalam bahasa Yunani yang cukup baik dan halus.[6]
Inilah yang dasar untuk menyangkal argumen yang mengatakan injil Matius ditulis oleh rasul Matius. Matius merupakan
orang dari suku Aram yang berbahasa Ibrani sedangkan injil Matius bebahasa
Yunani yang halus. Sehingga sangat sukar dikatakan bahwa penulis injil Matius
adalah rasul Matius. Walaupun penulis Matius bukan rasul Matius, bekas pemungut
cukai, namun yang jelas ia seorang Yahudi. Berdasarkan cara penulisan yang
menggunakan bahasa Yunani yang halus, para sarjana PB menyakini penulisnya
adalah seorang Yahudi dan kemungkinan orang Yahudi di luar Palestina atau yang
biasa disebut sebagai Yahudi Diaspora.[7]
Sehingga tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai siap yang menulis injil
Matius.
Injil Matius ditulis pada masa
peralihan. Masa peralihan terjadi pada 60-100 ZB. Para Ahli PB beranggapan
bahwa Injil Matius ditulis sesudah 70 ZB, yakni antara tahun 75-80 ZB.[8]
Argumen ini berdasarkan Matius 22:7 yang menyinggung mengenai peristiwa
kehancuran Yerusalem, inilah dasar para ahli PB menyatakan injil Matius ditulis
sesudah tahun 70 ZB. Para ahli perjanjian baru yang lain kemudian mengemukakan
pendapat lain, dengan mengatakan bahwa injil Matius ditulis pada tahun 80 ZB.
Para ahli kemudian berpendapat mengenai sumber-sumber yang digunakan dalam
penyusunan injil Matius, atau yang disebut dengan teori empat sumber.[9]
Dari teori empat sumber, injil Matius disusun dari sumber M, Q, dan injil
Markus. Sehingga dapat dikatakan bahwa injil Matius ditulis sesudah injil
Markus. Maka penulisan injil Matius dapat ditentukan dengan periode tahun
80-100 M sesuai dengan mayoritas pendapat para ahli.[10]
Tempat penulisan injil Matius berada pada lingkungan orang Kristen Yahudi,
dengan mempertimbangkan suatu tempat yaitu di Siria.[11]
Injil Matius, ditulis bertujuan untuk
membina jemaat dan orang-orang percaya, dan orang Kristen. Injil Matius bukan
ditujukan kepada orang luar, melainkan bagi jemaat yang berada di dalam, maka
dapat disimpulkan bahwa penulis merupakan seorang pembina jemaat, dan bukan
seorang pejabat.[12]
Komunitas injl Matius masih mempunyai relasi yang begitu dekat dengan
masyarakat Yahudi. Komunitas ini terbuka kepada bangsa-bangsa lain untuk
bergabung di dalamnya, hal ini terlihat hahwa sunat yang dipraktekkan dalam
agama Yahudi dapat diganti dengaan baptis agar orang-orang diluar komunitas
Matius dapat bergabung.[13]
Jemaat setia melaksanakan hukum sabat ala Yahudi, jemaat juga patuh membayar
pajak bait Allah meskipun Bait Allah sudah hancur. Jemaat yang ada di Matius
tetap mengikuti aturan Yahudi tentang najis dan tahir, diperlunak.[14]
Ini merupakan cara agar halangan bagi orang Yahudi dicabut, dengan memperlunak
aturan tahir dan najis. Dalam kehidupan sosial, jemaat mengalami ketegangan dan
permusuhan antara jemat Matius dengan pemimpin Yahudi, Khususnya dengan
ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi. Ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi digambarkan
sebagai lawan Yesus yang paling gigih, berarti: lawan jemaat Yesus.[15]
Hal ini memiliki kaitan dengan Matius 11:20-30, dalam ayat 20-24 Yesus mengecam
kota-kota, yang tidak mau bertobat terkhusus kepada orang-orang Farisi dan Ahli
Taurat yang merupakan musuh Yesus dan para jemaat-Nya. Pengecaman itu dilakukan
karena para jemaat di Kapernaum tidak mengindahkan mujizat-mijizat yang
dilakukan oleh Yesus. Dalam kota Kapernaum juga banyak terdapat ahli Taurat dan
orang Farisi sehingga Yesus mengecam kota tersebut, sebab telah digambarkan
ahli Taurat dan orang Farisi menjadi musuh Yesus.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa injil
matius adalah injil anonim, karena tidak dapat diketahui penulis dari injil
tersebut. Namun ciri-ciri penulis dapat dipahami sebagai orang Kristen Yahudi
yang tinggal di daerah Palestina atau yang biasa disebut sebagai Yahudi
Diaspora. Injil Matius ditulis pada masaa peralihan yaitu sekitar tahun 60-100
ZB, karena tidak terdapatnya bukti yang menyatakan injil Matius ditulis pada
tahun yang pasti.
·
Melakukan Tafsiran Teks
Ayat 20 -24
TB-LAI
|
BIS-LAI
|
KJV
|
GREEK
NT
|
11:20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak
bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau
Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang
telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan
berkabung.
11:22 Tetapi
Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan
lebih ringan dari pada tanggunganmu. 11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah
engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai
ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah
terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari
ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu."
|
11:20 Lalu Yesus mulai mencela kota-kota, di mana Ia
paling banyak membuat keajaiban. Sebab orang-orang di kota-kota itu tidak mau
bertobat dari dosa-dosa mereka.
11:21 "Celaka kamu, Korazim! Dan celaka juga kamu,
Betsaida! Seandainya keajaiban-keajaiban yang dibuat di tengah-tengahmu sudah
dilakukan di Tirus dan Sidon, pasti orang-orang di sana sudah lama bertobat
dari dosa-dosa mereka dan memakai pakaian berkabung serta menaruh abu ke atas
kepala.
11:22 Ingatlah, pada Hari Kiamat, orang-orang Tirus dan
Sidon akan lebih mudah diampuni Allah daripada kalian!
11:23 Dan kamu, Kapernaum! Apakah kamu akan ditinggikan
sampai ke surga? Tidak! Malah kamu akan dibuang ke neraka! Sebab seandainya
keajaiban-keajaiban yang dibuat di tengah-tengahmu itu sudah dibuat di Sodom,
Sodom itu masih ada sampai saat ini!
11:24 Ingatlah, pada Hari Kiamat, orang Sodom akan
lebih mudah diampuni Allah daripada kalian!"
|
11:20 Then began he to upbraid the cities wherein most
of his mighty works were done, because they repented not:
1:21 Woe unto thee, Chorazin! woe unto thee, Bethsaida!
for if the mighty works, which were done in you, had been done in Tyre and
Sidon, they would have repented long ago in sackcloth and ashes.
11:22 But I say unto you, It shall be more tolerable for
Tyre and Sidon at the day of judgment, than for you.
11:23 And thou, Capernaum, which art exalted unto
heaven, shalt be brought down to hell: for if the mighty works, which have
been done in thee, had been done in Sodom, it would have remained until this
day.
11:24 But I say
unto you, That it shall be more tolerable for the land of Sodom in the day of
judgment, than for thee.
|
11:20
Τότε ἤρξατο ὀνειδίζειν
τὰς πόλεις ἐν
αἷς ἐγένοντο αἱ πλεῖσται δυνάμεις
αὐτοῦ, ὅτι οὐ
μετενόησαν:
11:21
Οὐαί σοι, Χοραζίν:
οὐαί σοι, Βηθσαϊδά:
ὅτι εἰ ἐν
Τύρῳ καὶ Σιδῶνι
ἐγένοντο αἱ δυνάμεις
αἱ γενόμεναι ἐν ὑμῖν, πάλαι
ἂν ἐν σάκκῳ
καὶ σποδῷ μετενόησαν.
11:22
πλὴν λέγω ὑμῖν,
Τύρῳ καὶ Σιδῶνι
ἀνεκτότερον ἔσται ἐν ἡμέρᾳ κρίσεως
ἢ ὑμῖν.
11:23
καὶ σύ, Καφαρναούμ,
μὴ ἕως οὐρανοῦ
ὑψωθήσῃ; ἕως ἅ|δου καταβήσῃ. ὅτι
εἰ ἐν Σοδόμοις
ἐγενήθησαν αἱ δυνάμεις αἱ γενόμεναι
ἐν σοί, ἔμεινεν
ἂν μέχρι τῆς
σήμερον.
11:24
πλὴν λέγω ὑμῖν
ὅτι γῇ Σοδόμων
ἀνεκτότερον ἔσται ἐν ἡμέρᾳ κρίσεως
ἢ σοί.
|
Terjemahan TB- LAI menggunkan kata
"mujizat" sedangkan BIS-LAI menggunakan kata "keajaiban", dalam
KJV menggunakan kata "mighty work" atau "karya bersar". Dilihat
dari bahasa Yunani " duna,meij" yang kemudian jika di artikan kedalam bahasa indonesia yang berarti
keajaiban. Pada dasarnya terjemahan
seluruh terjemahannya memiliki tujuan yang sama dimana ingin menjelaskan
pekerjaan Yesus yang luar biasa, namun terjemahan yang paling mudah di pahami
ialah terjemahan dari BIS-LAI.
Dalam
Terjemahan BIS-LAI, dalam kalimat "di mana Ia paling banyak membuat
keajaiban. Sebab orang-orang di kota-kota itu tidak mau bertobat dari dosa-dosa
mereka." Dalam terjemahan TB-LAI, "sekalipun di situ Ia paling banyak
melakukan mujizat-mujizat-Nya:" yang paling diperhatikan ialah kata
"sebab" dalam BIS-LAI dan "sekalipun" dalam TB-LAI. Dalam
dua kata ini memiliki arti yang sangat berbeda kata sebab seolah menggambarkan
mujizat dilakukan karena orang-orang dalam kota itu tidak bertobat, kalau kata "sekalipun"
sebagai bentuk penyerataan.
Ayat 20, "Yesus mulai
mencela" hal ini merupakan sebuah bentuk respon dari tindakan yang
dilakukan oleh orang-orang disana yang tidak mau bertobat dan tidak
memperdulikan mujizat atau karya-karya yang dilakukan Yesus. Sehingga secara
sederhana Yesus mengkritik orang-orang yang berada dikota kota tersebut sebagai
bentuk pelampiasan atau kekecewaan Yesus.
Dalam kata "sekalipun disitu ia
paling banyak melakukan mujizat-mujizatnya," dari kata ini dapat dilihat
keadilan yang dilakukan Yesus, ia tidak memberikan pengecualian bagi kota
manapun. Jika secara logika Paling banya melakukan mujizat berarti secara tidak
langsung maka kota yang paling sering
didiami Yesus, namun jika bersalah tetap dikecam oleh Yesus.
Dalam bahasa Yunani " evn sa,kkw",
jika diartikan dalam bahasa indonesia yang berarti dalam kain kabung. Namun
dalam terjemahan TB-LAI diterjemahkan menjadi berkabung, dimana terdapatt
perbedaan dari bahasa aslinya dimana kain berkabung juga sebagai simbol bahwa
orang-orang yang menggunakannya sedang berkabung. Terjemahan BIS-LAI mungkin
lebih mendekati dengan menterjemahkannya menjadi pakaian berkabung.
Dalam bahasa Yunani " ouvai, soi" yang berarti celakalah kamu, namun dalam terjemahan TB-LAI menggunakan kata
"celakalah engkau" sehingga berdasarkan kata aslinya yang lebih tepat
celakalah kamu, kata ini mungkin lebih halus dibandingkan dengan kata celakalah
engkau.
Dalam
terjemahan BIS-LAI abu tersebut diletakkan di atas kepala, namun dalam bahasa
asli " spodw/|" jika diartikan menjadi abu, namun tidak dijelaskan
dimana abu tersebut diletakkan. Sehingga terdapat kemungkinan tambahan tersebut
bersumber dari tradisi.
Terjemahan
BIS-LAI pada ayat 22, pada hari Kiamat. Jika dilihat kembali bahasa Yunani
yaitu, "kri,sewj"
yang memiliki arti pengadilan/penghakiman, sehigga terjemahan ayat 22 lebih
tepat terjemahan dari TB-LAI, hal ini sama dengan terjemahan KJV.
Dalam bahasa
Yunani Greek NT "avnekto,teron," yang memiliki arti, lebih ditoleransi. Tejemahan dalam
KJV menjadi "more torelable"
jika diartikan memiliki arti yang sama. Namun berdasarkan terjemahan TB-LAI,
kata tersebut diterjemahkan menjadi lebih ringan. Berdasarkan BIS-LAI kata
tersebut diterjemahkan menjadi lebih mudah di ampuni, pada dasarnya terjemahan
tersebut memiliki arti yang serupa.
Dalam bahasa Yunani,
"ouvranou/" atau dalam terjemahan KJV disebut Heaven. Dalam
terjemahan BIS-LAI yang berarti surga, sedangkan dalam terjemaham TB-LAI yang
berarti. Sehingga berdasarkan bahasa asli yang ebih tepat adalah penggunaan
kata sorga.
Terjemahan TB
LAI menerjemahkan kata "a[|dou" dengan kata dunia orang mati, namun jika
dibandingkan dengan KJV yaitu "to hell" yang berarti neraka, sehingga
dapat dikatakan terjemahan tersebut karena ketika neraka dikatakan dunia orang
mati berarti tidak ada seorang pun yang masuk sorga.
Yesus mulai mengecam penduduk
beberapa kota yang tidak bertobat, kata "bertobat" di sini berarti
menjadi "pengikut Yesus", atau dengan kata lain hidup menurut ajaran
Yesus. [16]Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada penekanan terhadap kata bertobat dengan tujuan
mengikuti ajaran Yesus. Sehingga dapat disimpulkan ajaran Yesus sebagai ajaran
yang terbaik. Yesus mengecam tiga kota yaitu, Khorazim, Betseida, Kapernaum,
namun dalam buku-buku injil tidak semua mujizat dijelaskan karena tidak ada
dicerikan mujizat yang dilakukan Yesus dalam tiga kota tersebut. Kota khorazim
letaknya kira-kira 5 km diutara Kapernaum, dan Betseida agak lebih jauh sedikit
disebelah barat Kapernaum.[17]
Kota Betseida dan Kapernaum terletak ditepi Laut Galilea, dan Kota Khorazim
agak dekat juga kepada laut/danau itu.[18]
Kemudian Yesus menyebutkan dua alasan mengapa ketiga kota itu mendapat hukuman
lebih besar pada hari penghakiman yaitu: pertama, sebab hukuman yang Tuhan
berikan pada hari kiamat tidak sama bagi setiap orang. Sebab ketika kita
mengetahui kekuasaannya dan kita tidak membuka hati baginya, maka itulah yang
menyebabkan tanggungan kita menjadi sangat besar. Kedua, Penduduk kota
Khorazim, Betseida, dan Kapernaum lebih keras hatinya dari penduduk ketiga kota
kafir yakni, Tirus, Sidon dan Sodom. Keras hati penduduk Khorazim, Betseida,
dan Kapernaum disebabkan oleh mereka mengganggap dirinya sudah memiliki agama
yang baik. Sebab lebih mudah seorang kafir menerima Yesus dari pada orang yang
merasa kenal dengan Yesus[19]
Kota Tirus dan Kota Sidom merupakan kota-kota Finisia yang dalam PL menjadi
gambaran kebobrokan dan kesombongan rohani.[20]
Dalam konteks sosio-historis, para pendengar,
yaitu pengikut Yesus yang dalam kehidupan komunitas matius, di asumsikan
identik dengan pertobatan yang dilakukan dengan penggunaan "kain berkabung
dan abu". Kain berkabung dan abu adalah sebuah istilah dari perjanjian
lama.[21]
Kita mengetahui isi dari kitab perjanjian lama sangat kuat dipengaruhi oleh
tradisi yang berkembang pada saat itu, sehingga dapat disimpulkan kain berkabung
dan abu berasal dari nilai tradisi. Kota-kota yang ada di dalam perjanjian lama
yang di beri label yang buruk, seperti Tirus, Sidon, Sidom mendapat toleransi
atas segala kesalahannya, karena ternyata orang-orang tersebut tidak pernah
melihat kekuasaan Yesus yang membuat mereka belum yakin untuk mengikut Yesus.
Sedangkan kota Kapernaum yang sering disebutkan karena Yesus sering melakukan
mujizat disana dan sebagai salah satu kota yang penting dalam perjanjian baru
malah menjadi salah satu kota yang kecam oleh Yesus.
·
Usulan Terjemahan:
Ayat
20: Lalu Yesus mulai mengkritik kota-kota yang didalamnya terdapat orang-orang
yang tidak bertobat, sekalipun dikota tersebut Yesus sering melakukan keajaiban.
Ayat
21: "Celaka kamu, Korazim! Dan celaka juga kamu,
Betsaida! Seandainya pekerjaan-pekerjaan ku yang luar biasa dibuat di
tengah-tengahmu dilakukan di Tirus dan Sidon, pasti orang-orang di sana sudah
lama bertobat dari dosa-dosa mereka dan memakai pakaian berkabung serta abu.
Ayat
22: Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, Tirus
dan Sidon akan lebih di toleransi
Ayat
23: Dan kamu, Kapernaum! Apakah kamu akan ditinggikan sampai ke surga? Tidak!
Malah kamu akan dijatuhkan ke neraka! Sebab seandainya Mujizat-mujizat terjadi
di tengah-tengahmu itu sudah dibuat di Sodom, Sodom itu masih ada sampai saat
ini!
Ayat 24:
Ingatlah, pada Hari Penghakiman, orang Sodom akan lebih
mudah diampuni Allah daripada kalian!"
Ayat 25-27
TB-LAI
|
BIS-LAI
|
KJV
|
GREEK
|
11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku
bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada
orang kecil.
11:26 Ya
Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua
telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang
kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
|
11:25 Pada waktu itu Yesus
berdoa, "Bapa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi! Aku mengucap terima
kasih kepada-Mu karena semuanya itu Engkau rahasiakan dari orang-orang yang
pandai dan berilmu, tetapi Engkau tunjukkan kepada orang-orang yang tidak terpelajar. 11:26 Itulah yang menyenangkan hati
Bapa."
11:27 Lalu
Yesus berkata, "Segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepada-Ku. Tidak
seorang pun mengenal Anak, selain Bapa. Tidak ada juga yang mengenal Bapa
selain Anak, dan orang-orang kepada siapa Anak itu memperkenalkan Bapa.
|
11:25 At that time Jesus
answered and said, I thank thee, O Father, Lord of heaven and earth, because
thou hast hid these things from the wise and prudent, and hast revealed them
unto babes.
11:26 Even
so, Father: for so it seemed good in thy sight.
11:27 All
things are delivered unto me of my Father: and no man knoweth the Son, but
the Father; neither knoweth any man the Father, save the Son, and he to
whomsoever the Son will reveal him.
|
11:25 Ἐν ἐκείνῳ τῷ καιρῷ
ἀποκριθεὶς ὁ Ἰησοῦς εἶπεν, Ἐξομολογοῦμαί
σοι, πάτερ, κύριε
τοῦ οὐρανοῦ καὶ
τῆς γῆς, ὅτι
ἔκρυψας ταῦτα ἀπὸ σοφῶν καὶ
συνετῶν καὶ ἀπεκάλυψας
αὐτὰ νηπίοις:
11:26 ναί,
ὁ πατήρ, ὅτι
οὕτως εὐδοκία ἐγένετο ἔμπροσθέν σου.
11:27 Πάντα
μοι παρεδόθη ὑπὸ τοῦ πατρός
μου, καὶ οὐδεὶς
ἐπιγινώσκει τὸν υἱὸν εἰ μὴ ὁ πατήρ, οὐδὲ
τὸν πατέρα τις
ἐπιγινώσκει εἰ μὴ ὁ υἱὸς καὶ ᾧ ἐὰν βούληται ὁ υἱὸς
ἀποκαλύψαι.
|
TB-LAI menerjemahkan kata" avpokriqei.j"
menjadi berkatalah. Namun berdasarkan terjemahan KJV yaitu,
"answared" yang memiliki arti menjawab. Namun BIS-LAI menerjemahkan
kata tersebut menjadi berdoa, sehingga berdasarkan bahasa asli nya kata
tersebut berarti menjawab.
TB-LAI
menerjemahkan kata " euvdoki,a" yang memiliki arti berkenan, sedangkan dalam
terjemahan KJV " seemed good" atau dalam bahasa Indonesia yaitu,
tampak baik. Namun dari bahasa aslinya artinya ialah menyenangkan, terjemahan
ini sama dengan terjemahan BIS-LAI.
Kata menyenangkan yang di terejemahkan TB-LAI dari bahasa
Yunani, yaitu "avpokalu,yai". Kata tersebut diterjemahkan menurut versi KJV
adalah "to reveal" yang memiliki arti mengungkapkan. Terjemahan ini
berbeda menurut versi BIS-LAI yang menterjemahkan nya menjadi memperkenalkan.
Namun terjemahan yang paling tepat yaitu menurut versi KJV.
Ketiga nats ini merupakan bentuk syair dan disebut juga
sebagai suatu punjian nyanyian bagi Tuhan. Dalam ketiga ayat ini Yesus berkata
"aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi". Kata Bapa
sebagai sebuah penanda khusus terhadap hubungan Yesus dan Tuhan, Namun disatu
sisi dengan kata Tuhan langit dan bumi Yesus memperlihatkan kemahakuasaan Tuhan
melalui ucapannya. Istilah bapak dan anak memiliki seseatu yang unik dimana
bapa berkuasa atas langit dan bumi dan kumudian ia mendelegasikan kekuasaan
tersebut kepada anak-Nya. Oleh sebab itu anak tersebut memiliki kuasa untuk
mengadakan pernyataan dan telah memilih merahasiakan semuanya itu.[22]
Tuhan langit dan bumi merupakan istilah yang berasal dari perjanjian lama.
Mendelegasikan kekuasaan tersebut kepada anak yang dilakukan oleh bapa, ini
terlihat dalam kalimat "semua telah diserahka kepada-Nya. Kata
"semua" disini juga sebagai pemerintahan atas dunia, kata semua juga
mencakup penyataan Tuhan. [23]
Sehingga Yesus dapat digambarkan sebagai seorang perpanjangan lidah Tuhan
kepada manusia. [24]Dalam
Ayat 27 jelas tergambar sebuah hubungan yang sangat spesial terlihat dari
perkataan ini "tidak seorang pun mengenak Anak (yaitu: Yesus) selain bapa
(di Sorga), dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak. [25]
Jika bertanya mengenai siapakah orang pandai dan bijak
itu, namun perlu diingat Yesus mengatakan hal ini ketika ia berada di
tengah-tengah orang Yahudi dan Galilea. Di tengah-tengah orang Yunani pada
waktu itu berkembang filsafar dan ilmu alam, namun dari kedua ilmu tersebut
ilmu yang paling berkembang adalah teologi. Ahli-ahli Taurat pada saaat itu
sedang berusaha menafsirkan kitab perjanjian lama, sehingga dapat kita
simpulkan bahwa orang pandai dan bijak yang dimaksudkan ialah para ahli-ahli
Taurat. Para ahli Taurat sangat bangga akan ajaran-ajaran mereka, yang
menyebabkan mereka tidak terbuka dengan ajaran yang Yesus berikan. Tetapi
diantara "orang kecil" ada yang menerima ajaran-ajaran Kristus,
sehingga ini yang menimbulkan keberpihakan Yesus kepada orang kecil. Orang kecil yang dimaksukan disini
ialah orang-orang yang tidak terpelajar dalam ilmu teologi Taurat.[26]
·
Usulan Terjemahan
Ayat 25: Pada waktu itu Yesus menjawab, "Bapa, Tuhan yang menguasai
langit dan bumi! Aku mengucap terima kasih kepada-Mu karena semuanya itu Engkau
rahasiakan dari orang-orang yang pandai dan berilmu, tetapi Engkau tunjukkan
kepada orang-orang yang tidak terpelajar.
Ayat26: Itulah yang
menyenangkan hati Bapa."
Ayat
27: Lalu Yesus berkata, "Segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepada-Ku.
Tidak seorang pun mengenal Anak, selain Bapa. Tidak ada juga yang mengenal Bapa
selain Anak, dan orang-orang kepada siapa Anak itu memperkenalkan Bapa.
TB-LAI
|
BIS-LAI
|
KJV
|
GREEK NT
|
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada mu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan. kelegaan kepadamu
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
ringan."
|
11:28 Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan
merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan kamu.
11:29 Ikutlah perintah-Ku dan belajarlah daripada-Ku.
Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati, maka kamu akan merasa segar. .
11:30 Karena perintah-perintah-Ku menyenangkan, dan
beban yang Kutanggungkan atasmu ringan."
|
11:28 Come unto me, all ye that labour and are
heavy laden, and I will give you rest.
11:29 Take my yoke upon you, and learn of me; for I am
meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls.
11:30 For my yoke is easy, and my burden is
light
|
11:28
Δεῦτε πρός με
πάντες οἱ κοπιῶντες
καὶ πεφορτισμένοι, κἀγὼ ἀναπαύσω ὑμᾶς.
11:29
ἄρατε τὸν ζυγόν
μου ἐφ' ὑμᾶς
καὶ μάθετε ἀπ'
ἐμοῦ, ὅτι πραΰς
εἰμι καὶ ταπεινὸς
τῇ καρδίᾳ, καὶ
εὑρήσετε ἀνάπαυσιν ταῖς ψυχαῖς ὑμῶν:
11:30
ὁ γὰρ ζυγός
μου χρηστὸς καὶ
τὸ φορτίον μου
ἐλαφρόν ἐστιν.
|
Kata "avnapau,sw" diterjemahkan oleh
TB-LAI kedalam bahas indonesia yaitu, Kelegaan. Sedangkan terjemahan menurut
BIS-LAI adalah menyegarkan, Namun kedua terjemahan ini sedikit berbeda jika
dari bahasa Yunani diterjemahkan menurut versi KJV yaitu "give you rest"
sehingga terjemahan inilah yang mendekatai arti yang sebenarnya.
Seruan Yesus dalam Injil Matius 11:28-30 memiliki kaitan
dengan Penjanjian Lama. Persamaan tersebut dapat dilihat dalam penyamaan yang
dilakukan Tuhan dengan meyamakan diri-Nya dengan "hikmat Tuhan" dalam
kitab Amsal. Yesus memanggil "Semua orang yang letih lesu dan berbeban
berat". Kalimat ini seolah-olah menimbulkan pengertian yang salah,
seakan-akan Yesus memanggil semua orang yang menderita. Namun para ahli tafsir
sepakat bahwa pendapat itu terlalu luas, sehingga yang dipanggil disini ialah
orang Yahudi yang letih lesu. Hal ini disebabkan oleh peraturan-peraturan yang
dibuat oleh ahli-ahli Taurat.[27]
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh ahli Taurat sebanyak 613 peraturan,
sehingga dapat dibanyangkan hal ini sangat berat, dan menjadi sumber beban bagi
masyarakat Yahudi. Berdasarkan hal inilah Yesus mengajak siap orang untuk
mengikut dia dengan tawaran mendapat kelegaan, kelegaan yang dimaksudkan untuk
membebaskan orang untuk hidup secara bebas dan liar. Hal ini berdasarkan
pemahaman bahwa, peraturan yang banyak tidak menjami orang untuk bertobat atau
bertindak baik malah hal ini yang membawa orang tatuh dalam jeratan Iblis. Oleh
sebab itu Yesus mengajak orang untuk memikul kuk Yesus.
Kuk adalah istilah
atau perumpamaan yang digunakan dari hasil budaya tradisonal masyarakat pada
zaman itu.[28] Kuk
pada saat itu digunakan sebagai sebuah tiang kayu yang diikat dengan tali pada
leher binatang-binatang itu kemudian dihubungkan dengan kuk itu. Dalam
perjanjian lama kuk dilambangkan orang yang takhluk.[29]
Kata takhluk ini dapat dipahami seperti orang yang bertobat yang kemudian siap
mengikuti dan menerima ajaran dan perintah Yesus. Dari hal ini dapat kita
pahami bahwa Yesus bukanlah sesorang yang ingin menghapus atau meniadakan
hukum-hukum Tuhan dari Perjanjian Lama, namun Yesus hadir untuk menerangkan bahwa
hukum Tuhan itu adalah hukum kasih terhadap Allah dan sesama manusia. Yang
ingin di buang oleh Yesus ialah, cara ahli Taurat yang menggunakan Perjanjian
Lama sebagai dasar untuk menciptakan peraturan yang semakin banyak, sehingga
mereka menciptakan agama yang berberlit-belit sekali dan sangat formalistis.[30]
·
Usulan Terjemahan :
Ayat 28: Datanglah kepada-Ku kamu semua yang lelah, dan
merasakan beratnya beban; Aku akan menyegarkan kamu.
Ayat 29: Ikutlah
perintah-Ku dan belajarlah daripada-Ku. Sebab Aku ini lemah lembut dan rendah
hati, maka kamu akan merasa segar.
.
Ayat 30: Karena perintah-perintah-Ku menyenangkan, dan
beban yang Kutanggungkan atasmu ringan.
·
Pokok-Pokok
Pemikiran Teologis
Terdapat
tiga poko pemikiran teologis:
1. Yesus
merupakan adalah orang yang berkuasa atas langit dan bumi, sehingga kita harus
patuh dan taat terhadap perintah dan hukum-hukumNya.
2. Yesus
adalah Tuhan yang adil bagi seluruh jemaatNya ia tidak memandang siapa kah
engkau dan darimana asalmu, namun Yesus melihat ketaatan dan hati mu.
3. Ketika
kita menuruti segala peritahNya, Yesus menjajikan kelegaan ketikan kita mau
mengikuti Dia.
·
Relevansi
Aktualisasi
Yesus
mengecam kota-kota yang tidak mau bertobat, walaupun itu merupakan kota tepat
Yesus sering melakukan mujizat. Dari hal ini kita dapat melihat bahwa Yesus
tidak melakukan tindakan yang pilih kasih, namun Yesus hadir sebagai sosok yang
adil tidak memandang bulu. Kemudian Yesus mengecam kota-kota yang sering ia
singgahi, yaitu: Khorazim, Betseida, Kapernaum. Ketiga kota ini merupakan
kota-kota tempat Yesus sering tinggal dan melakukan mujizat, walaupun begitu
penduduk kota tersebut tidak mau bertobat sehingga Yesus mengecam kota
tersebut. Dari hal ini terlihat bahwa penduduk kota tersebut adalah orang-orang
yang bebel, Namun bagaimana kah dengan kita yang tidak lagi melihat kuasa Yesus
melalui mijizatNya, apakah bisakah kita mengimaninya dalam hati kita?
Lain
halnya dengan kota Tirus, Sidon, dan Sodom yang pada perjanjian lama disebutkan
sebagai kota lambang kebobrokan, namun disini kota tersebut diberikan
toleransi. Sebab Yesus tidak pernah berdiam dan melakukan mujizat di tiga kota
tersebut, sehingga Yesus memaklumi penduduk kota tersebut tidak mau bertobat
dan mengikut Yesus, dari hal ini Yesus memperlihatkan keadilannya. Kiranya kita
dapat meneladani sikap Yesus yang adil dalam segala sesuatunya, demikian juga
kita harus mampu berlaku demikian.
Kekuasaan
Yesus untuk mengecam kota-kota tersebut bersumber dari Tuhan (sebagai bapa)
menyerahkan kekuasaannya kepada Yesus (sebagai Anak). Yesus kemudian mengajak
setiap orang untuk mau mengikut Ia. Ia berkata tidak ada orang selain anak yang
mengenal bapanya, hal ini yang yang mendasari Yesus memberikan tawaran kepada
setiap orang yang letih lesu. Sehingga Yesus dapat digambarkan sebagai jalan
atau solusi dalam kehidupan kita, kiranya dalam kehidupan kita sehari-hari kita
menyakininya dalam kehidupan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Lembaga
Alkitab Indonesia, 2015, Alkitab Edisi
Studi, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Setyawan
B Yusak, 2015, Pengantar Untuk Studi
Hermeneutik Perjanjian Baru, Salatiga: Buku ajar.
Marxsen
Willi, 2012, Pengantar Perjanjian Baru, Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Gronen
C, 1984, Pengantar kedalam perjanjian
baru, Yogyakarta: Kanisius.
Drane
John, 2015, Memahami Perjanjian Baru,
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Michael
Green, 2000, The Message Of Matthew, BST:
England
J.J.de
Heer, 1963, Tafsiran Alkitab, Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
D.
Guthrie dkk, 2012, Tafsiran Alkitab Masa
Kini 3, Jakarta: Binakasih.
Bergant
Dianne, 2002, Tafsiran Alkitab Perjanjian
Baru, Yogyakarta: Kanisius.
Setyawan
B Yusak, 2015, Hermeneutik Perjanjian
Baru, Salatiga: Buku ajar.
[1] Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia, 2015), 1561-1562
[2] Yusak B Setyawan, Pengantar Untuk Studi Hermeneutik Perjanjian
Baru, (Salatiga: Buku ajar, 2015), 87.
[3] Yusak B Setyawan, Hermeneutik Perjanjian Baru, (Salatiga:
Buku ajar, 2015), 123.
[4] Marxsen Willi, Pengantar Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2012) 183.
[5] Yusak B Setyawan, Pengantar
Untuk Studi Hermeneutik Perjanjian Baru, 84.
[6] Gronen C, Pengantar kedalam perjanjian baru, (Yogyakarta: Kanisius, 1984) 87.
[7] Yusak B Setyawan, Pengantar Umtuk Studi Hermeneutik Perjanjian
Baru, 85.
[8] Yusak B Setyawan, Pengantar Umtuk Studi Hermeneutik Perjanjian
Baru, 86.
[9] Yusak B Setyawan, Pengantar
Untuk Studi Hermeneutik Perjanjian Baru, 84.
[10] John
Drane, Memahami Perjanjian Baru,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 220.
[11] Willi Marxsen, Pengantar
Perjanjian Baru,184.
[12]
Gronen C, Pengantar kedalam perjanjian
baru,88.
[13] Yusak
B Setyawan, Pengantar Untuk Studi Hermeneutik Perjanjian Baru, 85.
[14]
Gronen C, Pengantar kedalam perjanjian baru,88.
[15]
Ibid, 89.
[16]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1963), 216.
[17]
D. Guthrie dkk, Tafsiran Alkitab Masa
Kini 3 (Jakarta: Binakasih, 2012), 87.
[18]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 216.
[19] J.J.de
Heer, Tafsiran Alkitab, 216.
[20]
D. Guthrie dkk, Tafsiran Alkitab Masa
Kini 3, 87.
[21]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 217.
[22]
D. Guthrie dkk, Tafsiran Alkitab Masa
Kini 3, 87.
[23]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 218.
[25]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 220
[26]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 219.
[27]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 221.
[28]
Dianne Bergant, Tafsiran Alkitab
Perjanjian Baru (Yogyakarta: Kanisius, 2002) 51.
[29]
J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 222.
[30]
.J.J.de Heer, Tafsiran Alkitab, 222.
Komentar
Posting Komentar